Karebanna Bulukumbata' Eddi Essoe

Diposting oleh CEMPAKA ASRI FM On 03.37

Sabtu, 02 Januari 2010 
Mahasiswa Akper Tertangkap Basah Berhubungan Intim

Bulukumba, RCA News- Sepasang mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Bulukumba diamankan polisi dari Polres Bulukumba, Kamis 31 Desember 2009. Mereka kepergok sedang berbuat mesum di rumah kos di BTN Somba Panrita Lopi I Bulukumba.

Dua sejoli ini ditemukan oleh warga sedang bercumbu. Kejadian ini disaksikan puluhan warga di sekitar lokasi itu, pukul 14.30 wita. Bermula ketika seorang warga, Rohyana yang melihat kejadian itu menyampaikan ke warga yang lain. Puluhan warga sekitar rumah kos mahasiswa itu ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.
Warga yang menyaksikan kejadian ini sontak emosi dan sebagian mulai anarkis. Untuk mengatasi masalah, Rohyana menghubungi Polres Bulukumba untuk mengamankan pasangan  mahasiswa ini.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian beberapa saat kemudian mengamankan pelaku dari amukan massa dan membawa  pasangan mesum ini ke Markas Polres Bulukumba. Sebelum ke kantor polisi, kedua mahasiswa ini diantar ke kampus. Polisi menyampaikan ke pimpinan kampus bahwa kedua mahasiswa Akper ini ditemukan sedang berbuat mesum di rumah kosnya.

Kejadian seperti itu telah lama dikeluhkan warga. Warga meminta kepada pengelola kampus Akper untuk memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa dan mahasiswin yang melakukan perbuatan asusila itu. Warga BTN Somba Panrita Lopi I di sekitar kampus Akper Bulukumba mengaku sering menyaksikan mahasiswa yang buat mesum di kosnya.

Sementara pihak kampus Akper menolak memberi penjelasan kepada wartawan dengan alasan kejadian tersebut belum sampai berhubungan badan. Sejumlah pegawai dan keamanan kampus menghalangi pengambilan gambar kedua mahasiswa itu ketika dibawa ke kampus. (ik1)



Dua Sekolah Disegel Warga, 238 Siswa Tidak Bisa Belajar

Bulukumba, RCA News- Ratusan warga Desa Mattirowalie, Kecamatan Kindang, Bulukumba menutup SDN 43 yang satu atap dengan SMP Kindang. Warga menyegel pintu dan gerbang sekolah itu dengan alasan tanah tempat pembangunan sekolah ini milik ahli waris keluarga Mungkeng.

Akibat dari penyegelan tersebut, aktivitas di sekolah itu berhenti dan sekitar 169 siswa SD dan 69 siswa SMP dipulangkan ke rumah masing-masing. Penjelasan dari pihak sekolah mengatakan, tanah tersebut telah diwakafkan oleh warga setempat pada tahun 1972 untuk lokasi pembangnuan sekolah.

"Kami tidak mengerti. Padahal tanah ini telah diwakafkan oleh masyarakat setempat sejak tahun 1972 dan saat itu pula dibangun gedung SD ini," kata Syamsuddin, Kepala SDN 43. Syamsuddin mengaku tidak mengetahui kalau sekolahnya disegel warga dengan alasan tanah tempat bangunan itu belum dibayar. Syamsuddin mengetahui penyegelan itu saat tiba di sekolah pagi kemarin dan menemui sejumlah siswa dan guru yang sedang berkumpul di luar sekolah. Para siswa dan guru sempat masuk ke halaman sekolah dengan cara memanjat pagar. Namun mereka tidak bisa masuk ruangan karena pintu kelas dipalang dengan balok. (im2)

Category :